Law of Attraction, primbon dan agama

Kamu tahu apa itu Law of Attraction?

Law of Attraction atau disingkat LOA adalah hukum tarik menarik yang secara sederhana dapat diartikan sebagai teori untuk menarik sesuatu yang ada di alam semesta.

Menarik di sini artinya adalah mengambil dengan cara mendatangkan dan menjadikan sesuatu itu sebagai milik kita hanya melalui pikiran, perasaan dan beberapa metode tambahan lainnya.

Tapi menurut informasi yang aLez dapatkan, LOA ini lebih khusus dijadikan sebagai teori untuk mengabulkan keinginan.

Apakah kamu tahu bahwa sepertinya kebudayaan kita di Indonesia khususnya dalam kebudayaan Sunda dan Jawa, telah mengadopsi teori ini sejak zaman dulu? Iya, teori yang disebut sebagai Law of Attraction (LOA) oleh Rhonda Byrne dalam bukunya yaitu The Secret.

Pada artikel ini, tidak akan dijelaskan secara detail mengenai Law of Attraction dan cara kerjanya, melainkan hanya membahas hubungan antara Law of Attraction, primbon dan agama.

Lalu seperti apa penerapan LOA dalam kebudayaan Sunda dan Jawa?

Primbon atau Paririmbon

Ya, adalah primbon atau paririmbon yang menjadi Law of Attraction-nya orang Sunda dan Jawa.

Sejauh yang aLez pelajari bahwa suku Sunda dan Jawa memiliki primbon dalam kehidupan sehari-hari. Dan primbon ini benar-benar menjadi landasan dalam menentukan keberuntungan ataupun sebaliknya terutama bagi mereka yang masih menganutnya.

Perbedaannya, LOA lebih khusus digunakan untuk menarik keberuntungan atau hal-hal yang menguntungkan seperti menarik keuntungan dalam hal mendapatkan rezeki, uang dan bahkan jodoh.

Sedangkan primbon bekerja berdasarkan pertanda, baik itu kejadian, mimpi ataupun gerakan urat syaraf pada salah satu anggota tubuh yang disebut sebagai kedutan atau dalam bahasa Sunda disebut sebagai kekerenyedan.

Untuk persamaannya sendiri adalah keduanya sama-sama menarik sesuatu dari alam semesta menjadi milik kita, baik itu berupa materi maupun non materi.

Mari kita sederhanakan.

Kita ambil contoh mengenai hal yang sering kita temui dalam kebudayaan masyarakat Sunda yaitu kedutan, bukan kedutaan tapi kedutan.

Terjadinya kedutan pada salah satu bagian tubuh merupakan pertanda bagi sebagian orang yang meyakini.

Contoh :

Kedutan pada bagian telapak tangan sebelah kanan menurut primbon Sunda merupakan tanda-tanda bahwa kita akan mendapatkan uang atau rezeki, entah itu melalui cara menemukan di jalan ataupun ada yang memberi.

Sehingga, beberapa orang tua yang aLez temui sering mengucapkan syukur dan mencium telapak tangan yang mengalami kedutan, bahkan rona wajahnya pun berubah menjadi riang dan bahagia karena dia yakin pasti akan mendapatkan rezeki yang dilihat dari pertanda yang dia dapat melalui kedutan pada telapak tangan.

Lalu beberapa jam kemudian, dia memang benar-benar mendapatkan uang melalui seseorang yang memberinya walaupun jumlahnya tidak terlalu besar.

Adapun orang tua lainnya bercerita setelah mendapatkan rezeki :

"Pantas saja dari kemarin telapak tangan kanan saya selalu mengalami kedutan, rupanya ada yang mau memberi uang".

Hal yang sama berlaku pada tafsir mimpi, di mana ketika seseorang telah bermimpi mendapatkan ikan maka dia mengklaim bahwa dia akan mendapatkan rezeki.

Atau bila seseorang tersebut bermimpi makan, maka akan mendapatkan kesulitan, setidaknya itu menurut primbon tafsir mimpi.

Jadi, jika melihat dua contoh di atas membuktikan bahwa pertanda tersebut akan terjadi bukan hanya hari ini melainkan boleh jadi pada hari-hari berikutnya.

Kenapa bisa seperti itu dan apa hubungannya dengan Law of Attraction?

Hubungan antara Law of Attraction, primbon dan agama

Bila kita melihat cara kerja LOA, kita akan tahu bahwa ini ada hubungan yang erat karena prinsip kerja LOA beberapa di antaranya terdiri dari berpikir positif, yakin dan ikhlas atau pasrah.

  • Berpikir positif di sini artinya adalah membuat pikiran kita selalu bersih, yang mana pada contoh di atas ditunjukkan dengan perasaan riang dan bahagia karena dengan bahagianya kita maka pikiran kita tidak akan memiliki waktu untuk berpikir buruk yang menyebabkan kita berbuat hal buruk terhadap apapun, terhadap siapapun.

    Hal ini sejalan dengan perintah agama manapun bahwa jika kita berbuat baik kepada sesama makhluk Tuhan maka Tuhan pun akan senang terhadap kita, dan berlaku sebaliknya.

    Contoh dalam Islam :

    "Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (QS Al-Baqarah: 195)

  • Prinsip kedua adalah yakin, yang artinya sama dengan percaya dan optimis.

    Pada contoh di atas telah disebutkan bahwa orang yang mendapatkan pertanda dan percaya pada primbon langsung meyakini apa yang tertulis pada primbon, sehingga keyakinan dalam prinsip LOA sama dengan keyakinan dalam primbon.

    Hal ini juga sejalan dengan prinsip agama yang mana dalam kehidupan ini kita harus selalu optimis.

    Kita ambil contoh dalam Islam, Allah berfirman :

    "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (QS Ali Imran [3]: 139)

    Rasulullah bersabda :

    "Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Dan minta tolonglah kepada Allah. Dan jangan kau lemah." (HR Muslim)

  • Selanjutnya yaitu ikhlas atau pasrah atau merelakan yang dalam prinsip LOA disebut sebagai menerima hasil yang didapat.

    Boleh jadi ini termasuk dalam sifat sabar dalam menghadapi sesuatu yang terjadi yang mana dalam agama Islam tentunya diwajibkan :

    "Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu. Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu." (QS Ar-Raa'd: 24)

Dari uraian di atas, terdapat jelas sekali hubungan antara Law of Attraction, primbon dan agama karena ketiganya memiliki beberapa persamaan yang sejalan.

Sehingga ketika disimpulkan maka akan menjadi seperti ini :

"Bila kita memiliki keinginan, fokuslah pada keinginan tersebut, di samping itu, berbuat baiklah kepada sesama makhluk, yakin dan optimis bahwa keinginan kita akan terkabul, sabar, ikhlas dan pasrah (rela) akan hasil yang didapat, bila memiliki rezeki, jangan lupa untuk berbagi (sedekah) kepada orang yang membutuhkan."

aLez pun mengadopsi teori ini walaupun masih banyak keinginan yang belum terkabul dibandingkan yang terkabul karena tidak benar-benar menguasai teknik seperti ini. Tapi setidaknya hal-hal tersebut telah mengajarkan kita untuk berbuat baik.

Apabila kamu telah siap dan ingin lebih fokus mempelajari LOA, maka kamu boleh cari di forum internet yang terpercaya ataupun dengan membeli buku-buku yang terkait, tapi ingat bahwa kamu harus siap mental.

Perdebatan Law of Attraction dalam Islam

Walaupun begitu, tak sedikit orang menganggap bahwa LOA menyalahi aturan agama khususnya Islam.

Hal ini boleh jadi disebabkan oleh kesalahpahaman dalam menanggapi atau mencerna prinsip dan cara kerja LOA.

Karena dalam prinsip LOA tidak menyertakan ketuhanan melainkan alam semesta yang mana cara kerjanya kurang lebih seperti ini :

"Kita membuat keinginan, dengan berpikir positif dan selalu optimis akan terkabulnya keinginan, maka alam semesta akan memproses keinginan kita menjadi kenyataan dan tentunya keinginan tersebut haruslah sesuai dengan akal sehat atau rasional dan atau masuk akal.

Di samping itu, di tengah proses yang sedang berlangsung, kita juga harus melakukan visualisasi atau gambaran tentang hal-hal yang kita inginkan sambil bersikap bahwa seolah-olah kita telah mendapatkannya yang mana hal ini sering dilakukan melalui teknik meditasi.

Apabila hasil yang didapat tidak sesuai keinginan atau belum terwujud maka kita harus bersikap pasrah, ikhlas atau rela dengan terus dan terus mencoba lagi dan lagi."

Dengan melihat prinsip kerja seperti itu, maka tak heran banyak yang berpikir bahwa teori ini hanya kebohongan dengan tujuan supaya buku yang dirilis laku terjual karena mengesampingkan fungsi doa dan keberadaan Tuhan.

Sebenarnya hal ini wajar karena antara penulis buku dan pembaca memiliki keyakinan, kebudayaan, agama bahkan tingkat berpikir yang berbeda, sehingga mungkin maksud dari penulis buku The Secret tersebut adalah sama dengan kita.

Bahkan setelah dibandingkan, justru primbon memiliki cara kerja yang jauh lebih sederhana daripada LOA yang mana ayat dan hadis dalam Islam tetap menjadi dasar keyakinan.

Sehingga sebenarnya, yang mewujudkan ramalan atau perkiraan dari mimpi dan gejala seperti kedutan itu bukanlah primbon ataupun tafsir mimpi, melainkan kita sendiri seperti yang dijelaskan oleh teori LOA.

Kita yang percaya dan yakin mengenai hal yang ditulis dalam primbon, tanpa disadari telah melakukan dan menjalankan hal-hal yang menyebabkan ramalan itu terjadi karena kita begitu yakin dan optimis.

Catatan penutup

Dalam Al-Qur'an terdapat banyak sekali ayat-ayat yang meyakinkan kita untuk membuat keinginan dan mewujudkannya, akan tetapi ada beberapa ayat yang dapat membuat kita sangat yakin, salah satunya yaitu :

"Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS Al Jatsiyah: 13)

Dengan melihat ayat di atas maka sudah tentu bahwa setiap manusia boleh menginginkan apapun yang ada di dunia ini, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Tapi tentunya keinginan tersebut harus masuk akal karena semua hal yang ada di dunia ini cara kerjanya sesuai dengan logika atau akal sehat.

Contohnya, Tuhan menciptakan dunia ini tidak dalam tempo satu hari melainkan dalam waktu beberapa hari karena apa?

Karena Tuhan ingin menunjukkan dan memberitahukan bahwa dunia yang diciptakan tersebut akan dan harus berisikan hal-hal yang logis (bagi kaum yang berpikir).

© aLez

Tentang Penulis :

Hai, Saya adalah seorang blogger yang senang mempelajari berbagai macam hal, terutama seni, teknologi, dan ilmu pengetahuan umum. Saya membuat blog ini bertujuan untuk berbagi hal yang bermanfaat, termasuk hal yang telah saya pelajari.

Artikel Terkait

Post Terbaru Post Sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar