Rumah di atas batu di pulau kecil berumur lebih dari 100 tahun

Kembali lagi aLez membahas tentang sebuah rumah yang dibangun di sebuah pulau kecil, dikelilingi laut, dan cukup terpencil juga tentunya.

Berbeda dengan artikel sebelumnya yaitu Pulau yang hanya diisi oleh satu rumah, rumah ini memiliki keunikan sekaligus keajaiban dari mulai ukurannya yang cukup luas dan dibangun di atas pulau berbatu, juga mampu bertahan hingga 100 tahun lebih bahkan dari badai. Menarik sekali untuk diketahui, mari kita simak kisahnya dibawah ini.

Sumber foto : mansion-homes.com

Clingstone adalah nama yang disematkan untuk rumah ini, dibangun pada tahun 1905, bertengger di atas sebuah pulau kecil berbatu di sebuah kelompok pulau yang disebut 'The Dumplings' di Narragansett Bay, dekat Jamestown, Rhode Island.

Dikutip dari New York Times

J.S Lovering Wharton, seorang pria dari Philadelphia, membangun rumah besar ini pada tahun 1905. Dia dulu memiliki rumah musim panas di daerah Fort Wetherill di selatan Jamestown. Namun, ketika pemerintah menyita propertinya pada akhir tahun 1800-an sebagai sarana untuk memperluas benteng, dia memutuskan untuk membangun rumah di mana tidak ada yang bisa mengganggunya.

Mr.Wharton bekerja dengan seorang seniman bernama William Trost Richards dan merancang rumah bergaya sirap, terdiri dari 23 kamar. Sistem struktur rangka tipe pabrik berat dirancang untuk menahan angin kencang.

Bertahan dari badai

Artikel bagian masyarakat dari surat kabar The Philadelphia Press, serta penduduk setempat, menyatakan keraguan mereka bahwa Mr.Wharton tidak akan tinggal di rumah tersebut lebih dari satu musim, tapi Mr.Wharton membuktikan bahwa mereka salah. Ternyata dia tinggal di sana setiap musim panas hingga 1938, tahun ketika dia meninggal.

Pada tahun yang sama, badai besar menghantam seluruh pantai Rhode Island dan menghancurkan sejumlah besar bangunan di daerah tersebut. Clingstone, bagaimanapun, termasuk di antara rumah-rumah yang beruntung, karena tidak ada kerusakan besar padanya. Kemudian, istri Mr.Wharton mengurus rumah tersebut hingga hari terakhirnya, pada tahun 1941.

Bertahan hingga 100 tahun lebih

Clingstone kemudian berdiri kosong selama 20 tahun sampai Henry Wood, seorang pensiunan arsitek Boston membelinya seharga $3.600. Mr.Wood tampaknya adalah sepupu jauh, itulah sebabnya putra Mr.Wharton menjual properti itu kepadanya.

Pada saat pembelian, rumah dirusak secara dramatis oleh pengacau lokal, yang terkadang pergi ke sana untuk bersenang-senang. Namun, ada satu hal menarik yang disimpan bahkan setelah puluhan tahun ini yaitu banyak kelereng menutupi sirap interior di lantai dua yang sebelumnya ikut dirusak.

Dengan bantuan teman, lebih dari 10 tahun kemudian, Mr.Wood mencoba merenovasi rumah yang tidak memiliki listrik, air ledeng, jendela, atap, dan lantai. Akhirnya, pemeliharaannya berubah menjadi gaya hidup komunal dengan teman-teman yang mengerjakan rumah dan berkemah di sana selama berminggu-minggu.

Clingstone juga tersedia untuk penyewa, tapi katanya mereka harus bisa berenang, memahami angin topan, pasang surut yang kuat, dan beberapa hal lainnya.

Sumber : New York Times - nytimes.com

Tentang Penulis :

Hai, Saya adalah seorang blogger yang senang mempelajari berbagai macam hal, terutama seni, teknologi, dan ilmu pengetahuan umum. Saya membuat blog ini bertujuan untuk berbagi hal yang bermanfaat, termasuk hal yang telah saya pelajari.

Artikel Terkait

Post Terbaru Post Sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar