Berbagai cara mengusir burung pipit di sawah beserta kekurangan dan kelebihannya

Hingga saat ini, masih banyak petani yang belum menemukan solusi tepat untuk mengusir burung pipit di sawah dengan biaya yang murah meriah. Walaupun tutorial dan berbagai cara telah banyak bertebaran di internet, namun masih saja cara-cara yang disarankan gagal.

Hal itu dikarenakan perbedaan kondisi dan situasi sehingga untuk menerapkan cara mana yang cocok digunakan maka itu harus disesuaikan dengan kondisi sawah kita, baik itu secara wilayah maupun lingkungan.

Di tempat aLez, banyak petani yang ahli dalam hal mengolah sawah dan padi namun tidak mengetahui bagaimana caranya mengatasi serangan burung pipit tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar namun efektif karena untuk melakukannya diperlukan teknik lain di luar teknik mengolah sawah dan padi.

Berlaku sebaliknya, aLez paham cara mengusir burung pipit sedangkan tidak mampu mengolah sawah dan padi karena tidak menguasai tekniknya.

Cara umum mengusir burung pipit di sawah

Di bawah ini akan dijelaskan mengenai berbagai macam cara dalam mengusir burung pipit di sawah disertai kekurangan dan kelebihannya yang telah aLez praktikkan. Selain itu juga ada tips supaya Anda dapat memilih metode mana yang cocok untuk diterapkan.

1. Bendera tangan dari berbagai bahan

Ini merupakan cara lawas dan sangat tidak efektif. Namun pada kenyataannya masih banyak petani yang menggunakan cara ini yaitu dengan membuat sebuah alat pengusir burung pipit menyerupai bendera, baik itu menggunakan bahan plastik maupun kain. Kemudian cara menggunakannya yaitu dengan mengibarkan ataupun dengan mengibaskan alat tersebut sambil mengelilingi area pesawahan.

Hal ini masih dilakukan oleh beberapa petani yang letak pesawahannya berada di pinggiran kota dengan luas sawah yang tidak terlalu besar yaitu kurang dari satu hektar.

Bahkan jika luas sawah hanya mencapai seperempat hektar pun, cara ini tetap tidak efektif. Itu dikarenakan setelah kita mengusir burung pipit di satu bagian sawah kemudian burung pipit akan pindah ke bagian sawah lainnya, dan kita harus terus mengelilingi sawah untuk mengusirnya.

Selain menghabiskan banyak waktu, hal ini juga akan menguras banyak tenaga.

2. Tali, umbul-umbul dan bunyi-bunyian

Ketiga alat ini mungkin sudah menjadi satu paket sebagai cara mengusir burung pipit di sawah dan juga cukup umum digunakan di berbagai area pesawahan hingga saat ini.

Itu dikarenakan cara ini lumayan efektif, bahkan aLez pun saat mempraktikkannya pernah sempat merasa bahwa ini merupakan cara yang paling murah namun efektif.

Akan tetapi setelah melalui beberapa musim, ternyata cara ini hanya bersifat musiman yang artinya itu tergantung dari kondisi dan situasi.

Contohnya begini, di daerah aLez terdapat empat area pesawahan dengan jarak yang tidak terlalu jauh hanya dibatasi oleh beberapa rumah. Kemudian di kampung sebelah juga terdapat sawah yang hanya dibatasi oleh komplek perumahan dan jalan raya utama.

Ketika tanaman padi di semua sawah terdekat sama-sama mulai berbuah yang artinya kami melakukan penanaman serentak maka burung pipit akan memiliki banyak pilihan.

Sawah mana yang akan mereka datangi adalah sawah yang lebih mudah untuk dihinggapi dan apakah di situ terdapat tempat bernaung atau tempat pelarian yang dirasa aman bagi mereka menghindar dari kejaran atau tangkapan manusia.

Sehingga area sawah yang dekat dengan tempat berlindung burung lah yang biasanya akan lebih banyak diserang oleh kawanan burung pipit ini.

Dalam praktiknya, ketika tali ditarik dan kaleng berbunyi, beberapa burung tetap tidak mau pergi. Apalagi jika mereka telanjur lapar, bahkan ketika diusir menggunakan bendera tangan dari jarak dua meter pun mereka tidak peduli.

Tak hanya itu, cara ini juga memiliki kekurangan yaitu kita harus menunggui dari pagi hingga petang untuk menggerakkan alat ketika kawanan burung pipit mulai hinggap pada tanaman padi.

Walaupun ini tidak terlalu menguras tenaga, tapi jika letak pesawahan berada jauh dari tempat tinggal maka ini cukup merepotkan. Memang kita bisa membuat gubuk di tengah sawah, namun hal ini tidak dianjurkan saat musim hujan tiba karena dikhawatirkan akan sambaran petir.

Namun apabila Anda masih tetap ingin menggunakan cara ini maka aLez berikan saran supaya menggunakan tali dari bahan majun berwarna putih, jangan tali rafia. Kemudian umbul-umbul plastik atau kantong kresek besar beberapa buah saja dan jangan terlalu banyak serta kaleng bekas biskuit yang nyaring bunyinya yang telah diisi oleh batu-batuan kecil atau kelereng.

Cara efektifnya adalah dengan mekanisme seperti katrol timba, bukan secara langsung menarik kaleng. Ilustrasinya seperti pada gambar di bawah ini.

Jadi sebelum tali menggerakkan kaleng, dia masuk dulu ke lubang ring besar ataupun sejenis roller seperti katrol. Sehingga ketika tali mulai ditarik maka kaleng beserta tali lainnya yang terdapat umbul-umbul akan naik seolah-olah sesuatu muncul dari bawah.

Ini pasti akan mengagetkan kawanan burung bahkan kaleng akan berbunyi dua kali, pertama akan berbunyi karena kaleng bergoyang, yang kedua karena beradu dengan tiang.

Pastikan juga tiang-tiang yang dipasang cukup tinggi dan biarkan tali menggelayut di atas tanaman padi.

Tali berbahan majun cukup kuat saat bergesekan dengan ring sedangkan tali rafia akan mudah putus. Namun, bobotnya cukup berat apalagi jika kehujanan sehingga kita harus pintar mengaturnya. Harganya juga cukup mahal jika membeli di toko.

Apabila akan menggunakan ring, pastikan tali majun yang bergesekan dengan ring dibuat double. Ring juga bisa didapatkan dari bekas tas wanita.

Sedangkan apabila ingin menggunakan roller ataupun roda sebagai pengganti ring maka silakan disesuaikan saja pemasangannya berdasarkan kreatifitas masing-masing.

Terutama mengenai penempatan kaleng, jika Anda memiliki ide yang lebih baik maka coba terapkan ide tersebut.

Dengan mekanisme seperti ini kita hanya perlu menggerakkan alat satu kali yaitu dengan satu kali tarikan saja maka kaleng akan naik sambil mengayun kemudian tahan tarikan tersebut hingga kaleng beradu dengan tiang. Setelah itu lepaskan tarikan, maka kaleng akan kembali turun disebabkan oleh beratnya.

Pastikan tarikannya agak kuat supaya kaleng dan objek lainnya dapat mengayun tinggi.

Berbeda dengan metode secara langsung di mana kita harus menarik tali terus-menerus untuk membunyikan kaleng.

Cara ini juga akan lebih efektif jika area pesawahan berada dekat dengan tempat tinggal seperti aLez misalnya, dengan ini bisa bolak-balik dari tempat tinggal ke alat pengusir yang hanya berjarak 5 meter walaupun harus sering karena setiap 5 menit menggerakkan alat pasti selalu ada kawanan burung yang keluar dari tanaman padi.

Akan tetapi, terdapat keuntungan dari menggunakan metode ini terutama jika area pesawahan sering digunakan sebagai area bermain layangan oleh anak-anak. Ini akan mempersulit anak-anak bermain layangan yang berpotensi merusak tanaman padi.

Sedangkan apabila hanya sawah kita yang sedang tumbuh padi atau tidak ada pesawahan lainnya yang lebih dekat maka dapat dipastikan metode ini gagal. Terutama jika kawanan burung pipit yang datang berjumlah ratusan atau bahkan ribuan.

3. Benang

Terdapat dua pilihan jenis benang yang dapat digunakan untuk mengusir burung pipit di sawah yaitu benang jahit dan benang nilon pancing. Keduanya sangat efektif, namun yang harus diperhatikan adalah warna, ukuran dan sifat benang.

  • Apabila ingin menggunakan benang jahit maka pilih benang berwarna putih, ukuran 40/2. Sedangkan untuk sifatnya adalah sedikit elastis normal seperti benang jahit pada umumnya yang berbeda dengan benang obras yang memiliki elastisitas tinggi karena lebih banyak mengandung polyester.

  • Sedangkan jika ingin menggunakan benang nilon pancing maka pilih yang warna putih atau biru transparan dengan ukuran 0.25, baik sifatnya non-elastis maupun elastis sesuai kebutuhan. Namun biasanya, yang elastis itu sulit dikencangkan.

Keduanya, baik benang jahit maupun nilon pancing dapat dipasang dengan jarak sekitar 30 cm dari ujung padi dan jarak antar benang adalah 1 jengkal atau sekitar 20 cm.

Q : Apakah dengan jarak selebar itu burung pipit tidak akan masuk?

A : Bukan masuk atau tidaknya yang kita khawatirkan melainkan takut atau tidaknya.

Berdasarkan praktik, jarak selebar itu tidak akan dimasuki burung pipit bahkan mendekat pun mereka tidak.

Q : Kenapa bisa begitu?

A : Teorinya seperti ini : Burung pipit atau emprit yang menjadi hama padi ini datangnya bergerombol antara 10 hingga 20 ekor atau lebih. Ketika kawanan burung ini hinggap di padi, mereka memiliki jarak di antaranya dan posisi mereka tidak beraturan sehingga penghitungannya yaitu apabila satu ekor burung pipit panjang dan lebarnya adalah 8 cm termasuk ketika mengepakkan sayap maka saat mereka hinggap, diperlukan jarak berapa?

Di mana ini juga menjadi salah satu kekurangan mereka yaitu tidak dapat hinggap secara teratur dan tidak mungkin mereka hinggap secara berjejer rapat dan berbaris rapi layaknya orang sedang mengantri.

Sedangkan untuk burung pipit yang datang hanya 1 atau 2 ekor mungkin saja akan memaksakan diri untuk masuk di antara benang, namun tidaklah perlu dikhawatirkan karena secara logika 1 ekor burung pipit tidak akan menghabiskan padi sebanyak 1 hektar sawah, sehingga yang perlu kita waspadai adalah burung pipit yang datang bergerombol.

Selain itu, dengan menggunakan benang berwarna putih atau warna yang mencolok juga akan memberikan dua efek psikologi terhadap burung pipit.

  • Pertama, itu menegaskan bahwa di area tersebut terdapat rintangan yang secara jelas terlihat oleh kawanan burung pipit dan ini membuat mereka takut, baik itu takut tertangkap maupun terluka.

  • Kedua, rintangan berupa benang tersebut membuat burung pipit akan mengalami kesulitan saat menentukan tempat hinggap karena jikapun mereka berani hinggap di benang maka mereka akan terpeleset dan terjatuh.

Namun apabila kondisi dan situasinya berbeda, dalam arti tidak ada pesawahan lain yang lebih dekat sehingga kawanan burung pipit tidak memiliki pilihan dan hanya menyerang sawah kita maka jarak antar benang perlu diperkecil.

Akan tetapi ada kekurangan yang bersifat relatif dalam penggunaan benang di sawah ini yaitu ketika angin bertiup cukup kencang maka benang akan melambai-lambai betapapun kencangnya tarikan benang setelah dipasang.

Ini sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah, hanya jika jarak benang terlalu dekat dalam arti kurang dari satu jengkal dan terlalu rendah dari ujung padi maka ketika tertiup angin kencang, benang berpotensi kusut dan menempel pada daun ataupun buah padi

Namun yang terpenting adalah jarak dari ujung padi harus 30cm atau lebih karena selain menghindari menempel pada tanaman padi, burung juga tidak akan takut jika posisi benang terlalu rendah sebab benang tidak terlihat jelas.

Kekurangan lainnya adalah rentan dimainkan oleh anak-anak. Contohnya di tempat aLez sangat banyak anak-anak bermain di sawah terutama saat ini di mana mereka tidak pergi ke sekolah.

Sebagai gantinya, mereka bermain hal apapun di sawah dari pagi hingga sore secara bergantian. Jika dihitung, lebih dari 10 hingga 20 anak-anak dari berbagai kampung termasuk dari mereka yang bermain layangan.

4. Jaring

Menggunakan jaring untuk melindungi tanaman padi di sawah merupakan satu-satunya cara yang paling efektif untuk menghalau dan juga mengusir burung pipit bahkan kawanan burung lain pun tidak akan berani mendekat dengan syarat jaring yang digunakan berwarna putih.

Namun salah satu kekurangannya yaitu harganya yang mahal. Maka sebagai solusi untuk meringankan beban biaya Anda yang ingin menggunakan jaring di sawah, aLez beritahukan bahwa di toko online terdapat jaring murah seharga 56 ribu rupiah dengan spesifikasi panjang sekitar 91 meter dan lebar 7.5 meter dengan lubang jaring sebesar 3 inci dan ukuran benang jaring adalah 0.15 ditambah bonus 2 tali jenis tambang kecil untuk memasang jaring.

Pilihlah jaring yang berwarna putih karena ini untuk menghalau atau menakut-nakuti burung dan bukan untuk menangkapnya.

Kekurangan lainnya yang bersifat relatif yaitu berisiko diambil orang atau dicuri.

Sedangkan untuk kelebihannya, ini banyak sekali yang mana salah satunya yaitu tak perlu ditunggui bahkan panas maupun angin dan hujan tidak akan terganggu.

Pada praktiknya, aLez memperhatikan bahwa burung pipit enggan mendekati jaring di mana hal ini memiliki efek yang sama dengan metode benang.

Tips mengenai cara mana yang tepat untuk mengusir burung pipit di sawah

Dalam praktik yang dilakukan, aLez menerapkan tiga cara sebagai eksperimen atau uji coba seperti tampak pada gambar pertama di atas yang walaupun buram karena kameranya kurang bagus dan mendapati hanya dua cara yang sangat efektif yaitu jaring dan benang.

Ini bukan sawah milik aLez melainkan milik juragan yang dikelola oleh ibu dan paman. Luasnya lebih dari seperempat hektar dan aLez berkesempatan untuk membantu mengusir burung.

Kegiatan ini mulai aktif dilakukan secara rutin semenjak tiga musim ke belakang setelah mengetahui bahwa kerugian yang diakibatkan oleh burung pipit ini ternyata cukup berdampak.

Jaring dan benang

Sebagai saran untuk menghemat biaya pengeluaran, Anda boleh mencoba menggabungkan dua metode tersebut yaitu dengan memasang jaring di area sawah yang sulit dijangkau namun banyak kawanan burung yang hinggap dan juga dekat dengan pemukiman untuk menghindari pencurian jaring oleh orang yang jahil.

Kemudian pasang benang di area yang mudah dijangkau dalam arti dekat dengan tempat Anda tinggal atau bahkan istirahat seperti halnya gubuk supaya ketika ada anak-anak yang bermain dekat benang maka kita bisa menegurnya.

Penggabungan dua metode ini juga dapat mengelabui kawanan burung pipt di mana mereka akan mengira bahwa benang yang membentang adalah jaring terutama jika warnanya sama-sama putih.

Q : Mengenai jenis benang, apakah lebih bagus benang jahit atau nilon pancing?

A : Keduanya sama-sama bagus, kuat dan efektif. Hanya berbeda di harga saja.

Akan aLez beri kemudahan dalam memilih dan memasang benang untuk mengusir burung pipit di sawah pada uraian berikut ini.

Benang jahit untuk mengusir burung pipit

Benang jahit harganya sangat murah, di toko online dijual seharga Rp9.500 per lusin untuk kualitas standar namun kuat dengan spesifikasi panjang 500 yards atau sekitar 455 meter per roll sehingga 1 lusin yang jumlahnya 12 roll dikali 455 meter maka akan berjumlah total sekitar 5.460 meter.

Cara pemasangan yang baik adalah dengan mengikatkannya pada media berbahan statis atau tetap seperti bambu atau kayu reng. Ini akan membuat setiap benang dapat memiliki kekencangan yang sama ketika ditarik.

Berbeda halnya jika menggunakan media yang dinamis atau tidak tetap seperti tali atau tambang karena sekencang apapun tambang, dia tetap akan tertarik. Terlebih lagi benang yang diikatkan ke tambang berjumlah banyak, ini akan membuat setiap benang sulit memiliki kekencangan yang sama.

Ketika padi akan dipanen, benang jahit dapat dengan mudah dibereskan. Cukup digulung menggunakan tangan secara sembarang lalu dibuang.

Namun apabila ingin supaya nanti benang dapat digunakan kembali entah untuk apapun itu maka kita bisa menggulungnya menggunakan roller atau rollan atau kelosan benang bekas untuk masing-masing jalur benang.

Untuk menggulungnya secara cepat, kita bisa menggunakan motor dinamo kecil yang dimodifikasi dan ditenagai oleh baterai.

Sedangkan untuk roller benang bekas boleh didapatkan dari tempat usaha konveksi atau tukang jahit setempat yang mana biasanya mereka sudah tidak lagi membutuhkannya.

Namun perlu diingat, benang jahit yang telah sering terkena panas dan hujan akan berkurang kekuatannya kecuali benang dengan kualitas tinggi yang digunakan pada produk fashion branded atau bermerk.

Benang nilon pancing untuk mengusir burung pipit

Benang nilon pancing sangat kuat namun agak sedikit mahal. Di toko online ada yang menjualnya seharga Rp6.500 untuk warna biru dan Rp8.000 untuk warna putih. Keduanya adalah harga per 300 meter dengan ukuran 0.25 dan bersifat non-elastis.

Cara pemasangannya sama dengan benang jahit, hanya jika ingin supaya nanti dapat digunakan kembali maka silakan atur cara pengikatannya saja supaya nanti mudah saat digulung.

Untuk menggulungnya kembali setelah benang selesai digunakan, kita dapat menggunakan penggulung benang layangan.

Mengenali wilayah kita dan kebiasaan burung pipit

Menentukan metode untuk mengusir burung pipit di sawah hampir sama halnya dengan menentukan strategi untuk memenangkan peperangan, baik dalam bermain game maupun dalam dunia nyata.

Kita terlebih dahulu harus mengenali wilayah kita sendiri dan juga kebiasaan serta kelemahan musuh yang dalam hal ini yaitu burung pipit karena bila tidak maka burung pipit lah yang akan menang.

Sebagai contoh, area pesawahan di sini dikelilingi oleh bangunan rumah sehingga ketika burung pipit ini diusir maka mereka terbang dan hinggap di atas genting rumah sebagai upaya berlindung. Beberapa menit kemudian, mereka turun kembali.

Mungkin saat berada di tempat berlindung, mereka memperkirakan apakah keadaan sudah aman karena ketika kita berbalik dan berlalu pergi maka mereka mulai kembali turun.

Berbeda halnya jika tak ada tempat berlindung yang dekat dengan area pesawahan atau jika di tempat lain yang cukup dekat terdapat lahan pesawahan lainnya. Mungkin setelah diusir, mereka tidak akan secepat itu datang kembali.

Mereka juga akan acuh jika melihat manusia dalam jarak tiga meter apalagi jika lebih jauh. Bahkan burung pipit dapat membedakan mana orang-orangan sawah dan mana orang sungguhan karena tidak sedikit terdapat kasus di mana burung pipit justru malah bertengger di atas orang-orangan sawah.

Sekilas, burung pipit terlihat pintar namun kenyataannya tidak sepintar itu. Mereka sama saja seperti hewan lainnya yang memiliki kelebihan namun tidak lebih unggul dari manusia.

Mereka memiliki tingkat ketakutan yang tinggi. Contohnya, dalam satu kelompok yang terdiri dari 10 ekor, jika 1 ekor terbang karena takut maka sisanya juga akan ikut terbang.

Namun perlu diketahui bahwa burung pipit cenderung mengabaikan hal-hal yang bergerak seperti itu tertiup angin. Contohnya saja mereka dengan tenang hinggap di pohon pisang yang daunnya melambai-lambai tertiup angin.

Jadi apabila kita membuat alat pengusir burung pipit yang gerakannya mirip seperti benda tertiup angin maka dapat dipastikan bahwa mereka tidak akan takut.

Maka dari itulah kita perlu metode dengan mekanisme seperti point nomor 2 di atas jika ingin menakut-nakutinya.

Cara lain mengusir burung pipit yang tidak efektif

1. Tali perak

Banyak yang menjual tali ini dengan dalih mampu mengusir burung pipit di sawah bahkan harganya pun lebih mahal.

Namun secara pribadi, metode ini tidak cukup efektif karena cara kerjanya adalah dengan memantulkan sinar matahari sehingga membuat burung silau.

Metode seperti ini diperlukan pemasangan yang tepat antara posisi tali perak dengan sorotan sinar matahari supaya bisa memantulkan cahaya yang menyilaukan.

Masalahnya, di sini burung pipit mulai mencari makan semenjak jam setengah enam pagi sedangkan matahari baru mulai menyinari seluruh area pesawahan pada jam 9 pagi dikarenakan area pesawahan sebagian terhalangi dari menerima sinar matahari oleh bangunan rumah.

Tak hanya itu, jika sinar matahari redup dalam arti mendung maka otomatis tak ada sinar yang dipantulkan. Sebagai gantinya, dia mungkin hanya gemerlap atau kelap-kelip yang sama halnya seperti membentangkan pita kaset tape.

Apalagi jika musim hujan tiba, metode ini benar-benar tidak efektif karena kawanan burung akan tetap datang meskipun hujan kecuali terlampau deras.

2. Kepingan CD

Banyak yang menyarankan hal ini, namun setelah aLez telusuri ternyata ini hanya dilakukan di negara China. Memasang kepingan CD bekas sama halnya dengan tali perak yaitu hanya efektif di wilayah yang panas dan memiliki curah hujan sedikit.

Selain itu, diperlukan banyak kepingan CD seandainya sawah memiliki luas satu hektar atau lebih. Ini tentu menyulitkan saat membereskannya.

3. Orang-orangan sawah

Mengapa cara ini tidak efektif, sebagian sudah dijelaskan di atas yang intinya burung pipit cenderung tidak takut terhadap objek yang bergerak seperti tertiup angin apalagi terhadap objek diam.

Kecuali jika orang-orangan sawah ini dapat bergerak secara dinamis yang artinya gerakannya luas seperti membungkuk atau menggerakkan tangan ke atas.

Tips khusus mengusir burung pipit secara efektif

Saran dari aLez yaitu jika ingin menakut-nakuti burung pipit di sawah secara manual maka buatlah alat yang dapat mengagetkan mereka karena alat yang mengagetkan dapat mengusir gerombolan burung pipit dalam jarak sekitar 2 hingga 3 meter.

Sebagai contoh, saat itu di sini sedang musim petasan. Anak-anak menyalakannya di tempat sejauh 150 meter, namun suaranya dapat membuat burung pipit kaget dan takut dalam jarak sejauh itu.

Hal ini dikarenakan suara yang dihasilkan lebih mengagetkan dibandingkan suara kaleng.

Namun akan lebih baik jika menggunakan cara yang bersifat otomatis yang dapat membuat burung pipit takut sebelum ditindak yaitu dengan menggunakan pelindung tanaman padi seperti halnya jaring dan benang.

Keuntungannya yaitu kita tidak perlu menunggui, tahan panas, angin dan hujan karena menurut pengalaman aLez, kawanan burung pipit mulai mendatangi area pesawahan semenjak pukul 05.30 pagi dan berakhir pada pukul 18.00 petang atau jam 6 maghrib. Sehingga apabila kita menungguinya maka waktu siang hari kita akan habis secara percuma.

Tak hanya itu, menurut teori, burung pipit lebih suka memakan buah atau biji atau butir padi yang baru tumbuh yang berwarna hijau. Namun pada kenyataannya, mereka juga tidak jarang hinggap di batang ataupun daun padi yang sudah matang berwarna kuning kemudian mematuk buah padinya hingga sebagian butir lainnya rontok terjatuh atau bahkan merusak batangnya hingga patah.

Dengan demikian, cara yang paling efektif adalah dengan memasang pelindung pada tanaman padi.

© aLez

Tentang Penulis :

Hai, Saya adalah seorang blogger yang senang mempelajari berbagai macam hal, terutama seni, teknologi, dan ilmu pengetahuan umum. Saya membuat blog ini bertujuan untuk berbagi hal yang bermanfaat, termasuk hal yang telah saya pelajari.

Artikel Terkait

Post Terbaru Post Sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar