Pengalaman dan tips membeli paket internet promo murah
Belakangan ini, para operator seluler sedang gencar menawarkan paket internet murah yang merupakan bagian dari promo. Tidak tanggung, mereka menawarkan kuota data internet yang besar namun dengan harga yang sangat murah di luar harga normal pada umumnya.
Namun sayangnya, paket promo ini sering mengalami masalah di mana beberapa hal yang paling umum terjadi di antaranya yaitu :
1. Jaringan lambat
Kekuatan sinyal jaringan yang lambat bisa disebabkan oleh beberapa hal di mana yang paling umum adalah lokasi dan jenis jaringan yang turun dari 4G LTE menjadi 3.75G H+ atau bahkan ke tingkat yang lebih rendah yaitu 2G EDGE.
2. Sinyal sering hilang
Ciri-ciri dari sinyal hilang yaitu bar sinyal pada handphone menjadi nol atau bahkan indikator menunjukkan tidak ada layanan, mencari jaringan dan sebagainya tergantung tipe handphone namun tidak termasuk pada sinyal bulat.
3. Kuota tidak bisa digunakan
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti FUP atau batas pemakaian wajar, kuota khusus aplikasi dan jenis paket.
Ketiga hal di atas adalah hal-hal yang aLez alami sendiri tepatnya kemarin sore saat dua hari sebelumnya mengaktifkan paket internet promo yang dalam kasus ini yaitu paket internet Happy Tri 25 GB 24 jam 30 hari dengan harga promo 29 ribu yang jauh lebih murah dari harga normal yaitu 95 ribu.
Kendala yang dihadapi yaitu berawal dari kekuatan sinyal jaringan yang lemah dan lambat saat mengakses internet apapun bahkan untuk mengakses aplikasi Bima pun gagal, disusul dengan jaringan error yang tidak bisa mengecek kuota melalui SMS padahal handphone baik-baik saja bahkan bar sinyal tampak penuh dengan simbol 4G. Dan hal tersebut berlangsung dari sore hingga malam hari.
Alhasil saat gangguan itu terjadi, aLez memutuskan untuk terlebih dahulu tidak menggunakan Tri untuk internet melainkan Telkomsel Loop sebagai gantinya dikarenakan kebutuhan mengakses internet yang mendesak.
Masalah tersebut dialami hanya pada saat menggunakan paket internet 25GB dengan harga promo sebab ketika menggunakan AON dan bahkan paket promo 10 GB 15 ribu, tidak pernah terjadi masalah apapun.
Di samping itu, apabila terjadi masalah seperti ini biasanya customer care juga tidak akan bisa mencarikan solusi di mana hal tersebut juga aLez alami setelah meminta bantuan ke CS Tri melalui Triva di WhatsApp.
Kemungkinan hal tersebut dikarenakan paket promo tidak termasuk ke dalam layanan bantuan atau setidaknya tidak diperlakukan secara istimewa di mana hal ini juga berlaku pada operator seluler lain seperti contohnya yaitu Smartfren yang pernah dibahas pada artikel sebelumnya.
Hari ini, tepat saat artikel ini dibuat, jaringan kembali normal dan bisa digunakan dengan lancar namun apabila kendala ini berlangsung kembali maka artikel ini akan diupdate.
Pelajaran yang dapat diambil dari hal tersebut yaitu jangan terlalu tergiur dengan paket internet promo kuota besar dengan harga yang sangat murah sebab kita hanya akan membuang uang dan pulsa dengan sia-sia kecuali kita sudah siap dengan kendala yang akan terjadi.
Tips sebelum membeli paket internet promo murah
Tapi walaupun demikian, tidak semua paket promo berkendala sebab seperti yang telah disebutkan di atas bahwa paket internet promo Tri 10 GB 24 jam 30 hari seharga 15 ribu dapat digunakan dengan lancar sehingga sebelum memutuskan untuk membeli paket promo sebaiknya kita teliti terlebih dahulu menggunakan rumus perbandingan.
Iya, jadi promo dari operator ini tidak serta merta diluncurkan begitu saja melainkan dikarenakan adanya persaingan yaitu dengan operator lain dan itu termasuk ke dalam bisnis.
Operator yang menjadi acuan aLez secara pribadi yaitu Telkomsel dengan produknya yaitu kartu sakti di mana kartu sakti ini bukan merupakan kartu promo sehingga walaupun paket internet di dalamnya memiliki harga yang sangat murah dibandingkan produk Telkomsel biasa namun bukan merupakan paket promo melainkan paket reguler khusus untuk kartu sakti.
Sebagai contoh, dalam kartu sakti terdapat paket internet bulanan 10 GB seharga 25 ribu yang terkadang harganya naik menjadi 29 ribu di mana paket ini dapat digunakan dengan lancar.
Maka dari itu, dari sini kita dapat menentukan bahwa kuota 10 GB per bulan seharga sekitar 30 ribu dari operator manapun dapat dipastikan berjalan lancar atau setidaknya akan memiliki sedikit kendala. Nominal tersebut sudah cukup murah sebab Smartfren pun menetapkan harga sekitar 30 ribu untuk kuota 8 GB per bulan yang dapat digunakan dengan lancar tanpa kendala. Sedangkan untuk nominal lainnya silakan dihitung sendiri dengan cara membandingkannya dengan operator lain.
Sehingga apabila dengan pulsa 30 ribu kita bisa mendapatkan kuota 25 GB maka kita bisa pikirkan mengenai bagaimana operator bisa mendapatkan keuntungan dari harga semurah itu? Atau, apakah biaya pengelolaan infrastruktur dan jaringan sudah turun? Atau bahkan para karyawan mau dibayar dengan harga murah?
Tidak, justru biaya infrastruktur semakin mahal seiring dengan peralihan teknologi baru 4G bahkan 5G yang akan datang dan juga tidak ada karyawan yang mau dibayar murah di bawah standar.
Sehingga kuota besar yang kita dapat dengan harga murah tersebut hanya merupakan nominal saja sedangkan kuota sesungguhnya atau bahkan cara pengelolaan dan penggunaan yang sebenarnya kita tidak tahu sebab walaupun dalam keterangan paket tertulis bahwa kuota dapat digunakan 24 jam untuk internet namun bisa jadi di sana terdapat konteks yang tidak disebutkan seperti misalnya pembatasan FUP atau pemakaian wajar dalam satu hari.
Sebagai tambahan, aLez hanya ingin mengingatkan bahwa tidak ada perusahaan yang mau rugi. Setidaknya mereka harus mendapatkan keuntungan walaupun sedikit.
Dengan melihat contoh paket internet murah di atas tidak berarti bahwa artikel ini mempromosikan dan menjelekkan salah satu operator seluler sebab semua itu hanya contoh berdasarkan kenyataan sehingga keputusan ada di tangan pembaca.
Hanya untuk acuan, kita bisa menyimpulkan bahwa jika paket internet dengan kuota 10 GB seharga 30 ribu dapat digunakan dengan lancar maka itu artinya operator tidak rugi atau setidaknya hanya mendapatkan keuntungan sedikit. Hal ini berlaku sebaliknya sebab sayangnya para pelaku usaha masih berpegang pada slogan bisnis yaitu ada kualitas, ada harga. Atau harga sebanding dengan kualitas.
© aLez
Tidak ada komentar:
Posting Komentar