Waspada penyalahgunaan data pribadi di internet
Ketika kita menjelajahi sebuah situs/blog di internet atau bahkan aplikasi berbasis internet, secara tidak sadar kita telah memberikan sebagian data pribadi atau biasa disebut sebagai privasi, baik terhadap pemilik situs maupun pihak ketiga yang bekerja sama dengan situs.
Data-data pribadi yang umum kita bagikan memang tidak terlalu penting seperti misalnya hanya berupa data mengenai jenis perangkat yang kita gunakan mengakses situs, operator seluler dan bahkan lokasi tempat kita tinggal hingga riwayat pencarian.
Biasanya, data-data yang kita bagikan tersebut selanjutnya dikumpulkan untuk tujuan pengembangan situs/aplikasi atau bahkan untuk tingkat lebih lanjut yaitu untuk mempersonalisasi iklan sehingga pemilik situs dapat menyajikan iklan yang sesuai dengan data-data yang dikumpulkan dari kita.
Sebagai contoh, jika kita sering atau pernah mencari artikel tentang spesifikasi handphone lalu ketika kita melakukan pencarian berikutnya maka kita akan mendapati sebuah iklan tentang handphone atau bahkan hanya sparepart dan aksesorisnya saja walaupun pada saat tersebut kita tidak sedang mencari artikel tentang handphone.
Melihat contoh di atas maka setidaknya begitulah cara kerja pengumpulan data. Namun apabila kita tidak ingin data kita dikumpulkan oleh pemilik situs maka kita boleh menolaknya dengan cara menonaktifkan fitur cookie dan mengaktifkan fitur jangan lacak pada browser yang kita gunakan apabila itu tersedia di pengaturan.
Tak cuma itu, pada beberapa situs, ketika kita mulai memasuki halamannya biasanya akan tampil peringatan tentang kebijakan privasi di mana umumnya terdapat 2 pilihan apakah kita akan menyetujui atau menolaknya.
Namun pada beberapa situs, kebijakan privasi ini tampak memaksa di mana apabila pengunjung tidak setuju dengan kebijakan privasi maka situs tidak dapat dikunjungi, atau pemilik situs akan menganggap bahwa dengan mengunjungi situs maka pengunjung sudah setuju sebab di dalam situs sudah disediakan fitur informasi tentang kebijakan privasi dan ketentuan penggunaan yang boleh dibaca secara manual.
Blog aLez pun mengadopsi prinsip terakhir yang tertulis pada contoh di atas di mana aLez menganggap bahwa pengunjung sudah paham dan menerima kebijakan privasi sebab aLez menyediakan fitur tersebut yang boleh dibaca secara manual.
Situs/blog seperti aLez tunduk pada aturan pemilik platform yang dalam hal ini adalah Google sehingga proses pengumpulan data sepenuhnya dikelola oleh Google dan aLez yakinkan bahwa proses tersebut aman dan tidak akan disalahgunakan.
Lalu pengumpulan data seperti apa yang perlu kita waspadai?
Pengumpulan data yang apabila dikelola oleh perusahaan besar seperti Google, Meta (Facebook, WhatsApp, Instagram), Apple (iPhone), Samsung, Yougov dan sebagainya, biasanya cukup aman sebab bisa dipertanggungjawabkan apabila terdapat penyalahgunaan. Namun apabila situs/aplikasi merupakan individual dan tidak memiliki informasi perusahaan yang jelas maka jenis seperti inilah yang perlu diwaspadai.
Sebagai contoh, aLez membuat akun di beberapa situs periklanan online menggunakan email Google yang mana beberapa di antara situs tersebut ada yang tidak terkenal.
Selang beberapa minggu kemudian, kotak spam email Google mendapat banyak pesan email. Lalu saat dilihat ternyata pesan tersebut memang spam karena berisi tawaran investasi dan hal-hal yang tidak jelas lainnya, bahkan ada yang tampak seolah-olah memeras dengan alasan yang tidak masuk akal.
Dengan melihat contoh tersebut, sudah dapat dipastikan bahwa data pribadi aLez berupa kontak email telah disalahgunakan dengan cara dibagikan kepada pihak-pihak yang mencari keuntungan atau bahkan menipu bahkan hingga sekarang pesan spam masih bermunculan walaupun aLez sudah menghapus dan mengganti akun di beberapa situs yang mencurigakan.
Berangkat dari pengalaman ini, maka aLez hanya ingin mengingatkan supaya kita lebih berhati-hati dalam mengakses internet khususnya situs/aplikasi yang pemiliknya tidak memiliki informasi yang jelas terutama saat kita diminta login atau masuk menggunakan email.
Catatan tambahan
Untuk menunjang kegiatan online, aLez memiliki banyak akun email Google yang hanya digunakan untuk keperluan saja. Namun di antara keseluruhan email, hanya satu email saja yang mendapatkan pesan spam yaitu email yang pernah digunakan untuk mendaftar di situs periklanan.
Maka dengan ini aLez yakin bahwa salah satu situs telah menyalahgunakan data pengguna walaupun tidak dapat diketahui mengenai situs mana yang melakukannya.
© aLez
Tidak ada komentar:
Posting Komentar