Cara menghilangkan kutu kucing menggunakan Detick berdasarkan pengalaman

Kucing termasuk salah satu hewan yang rentan terkena parasit, dan dari sekian banyak jenis parasit tersebut salah satunya yaitu kutu.

Alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu mengetahui sedikit pengetahuan mengenai kutu kucing serta jenis dan cara hidupnya supaya ke depannya lebih mudah dalam mencegahnya.

Jenis-jenis parasit kutu kucing

Sebenarnya terdapat 2 jenis parasit kutu yang umum menyerang kucing, di antaranya yaitu kutu dan pinjal. Serta 3 jenis parasit tungau yaitu tungau (scabies), tungau telinga (earmite), dan caplak.

Menurut dokter hewan, kutu jarang menyerang kucing. Sebaliknya, pinjal lah yang lebih sering menyerang kucing. Jadi, yang kita temukan di tubuh kucing itu sebenarnya bukan kutu melainkan pinjal. Namun kebanyakan orang sudah tanggung menyebut semua serangga parasit kecil sebagai kutu.

Bahkan tungau yang bukan merupakan kutu juga sering disebut kutu. Padahal menurut Wikipedia, tungau dan caplak termasuk ke dalam kelas laba-laba, sementara kutu dan pinjal masuk ke dalam kelas serangga.

Walaupun demikian, semuanya merupakan parasit yang sangat merugikan karena selain menyebabkan ketidaknyamanan pada kucing, juga parasit ini membawa penyakit lain seperti cacingan.

Sebagai contoh, pinjal membawa bibit cacing dalam tubuhnya. Jika pinjal termakan saat kucing melakukan grooming dengan menjilat dan menggigit bagian yang gatal maka telur cacing akan berkembang di dalam tubuh kucing.

Sementara untuk tungau scabies, selain gatal juga menyebabkan bulu rontok mirip terkena serangan jamur. Pun sama halnya dengan tungau telinga yang menyerang khusus area telinga kucing.

Cara hidup parasit kutu kucing

Dua jenis parasit berbeda kelas ini memiliki cara hidup yang berbeda.

  • Kutu dan pinjal hidup dan berkeliaran di atas kulit dan di bawah bulu kucing sehingga meskipun kucing memiliki bulu lebat namun kutu dan pinjal akan tetap terlihat ketika mereka berkeliaran.

  • Sedangkan tungau hidup di bawah kulit kucing sehingga tidak akan terlihat, bahkan mereka bertelur di situ.

Melihat siklus hidup kedua jenis parasit beda kelas ini maka yang kita perlukan adalah obat yang bisa membasmi kedua parasit tersebut sekaligus, baik yang hidup di luar maupun di dalam kulit kucing.

Detick obat kutu kucing serbaguna

Obat kutu kucing yang aLez rekomendasikan yaitu Detick anti kutu kucing dan anjing. Itu karena obat ini selain ampuh menghilangkan kutu, pinjal, dan tungau pada kucing sekaligus, juga harganya terbilang murah dibandingkan obat kutu kucing sejenis lainnya. Bahkan obat kutu kucing lain yang harganya lebih mahal hanya ampuh membasmi satu jenis parasit.

Kelebihan dan kekurangan obat kutu kucing Detick

Cara kerja obat kutu Detick ini yaitu meresap ke dalam tubuh kucing dengan cara diteteskan ke kulit di bagian tengkuk kucing. Sehingga dengan cara kerjanya yang seperti ini tentu dapat membasmi parasit yang hidup di dalam kulit kucing sekalipun seperti tungau scabies. Bahkan tungau telinga earmite pun terkena dampaknya.

Namun perlu diketahui juga bahwa Detick hanya membasmi kutu, tapi tidak dengan telurnya. Sehingga pemakaian Detick ini harus disertai dengan perawatan atau boleh dikatakan sebagai terapi supaya telur kutu pun ikut terbasmi sepenuhnya.

Hal itu dikarenakan telur kutu kucing menempel di bulu dengan kuat, bahkan cairan Detick pun tidak berpengaruh karena telur tidak menggigit kulit.

Cairan obat kutu Detick ini cepat kering, sehingga jangan heran jika dalam beberapa saat pada bagian yang terkena cairan akan meninggalkan bekas putih dan berbau agak menyengat.

Terdapat dua varian kemasan Detick di pasaran, aLez sarankan untuk kalian para Cat Lovers sebaiknya beli yang kemasan 1ml karena cara mengatur dosisnya sangat mudah.

Harga Detick di petshop yaitu sekitar 24ribu hingga 40ribu per botol 1ml. Sementara di situs belanja online paling murah sekitar 18ribu.

Perbandingan Detick dengan obat kutu kucing spray

Memang, sebenarnya kedua obat ini tidak bisa dibandingkan mengingat cara kerjanya yang berbeda. Namun uraian ini hanya akan menginformasikan sebagai pengetahuan mengenai obat manakah yang lebih efektif untuk menghilangkan kutu kucing. Apakah Detick atau obat anti kutu spray.

Jika dilihat dari keamanannya tentu obat kutu spray lebih aman jika terjilat kucing. Sebab, saat ini sudah banyak obat anti kutu kucing spray yang terbuat dari bahan herbal. Sementara Detick, terbuat dari bahan kimia yang cukup keras.

Akan tetapi mengenai efektifitas, tentu Detick lebih efektif untuk menghilangkan banyak kutu. Sebab cara kerjanya yaitu meresap ke dalam tubuh kucing. Sedangkan obat anti kutu herbal spray, cara kerjanya sesuai dengan namanya yaitu spray alias disemprotkan.

Hal itu dikarenakan obat ketika disemprotkan akan mengenai bulu, sedangkan kutu hidup di kulit yang berada di bawah bulu. Apalagi tungau yang hidup di bawah permukaan kulit, tentu keduanya tidak akan terkena cairan obat.

Atau bahkan jika cara kerjanya adalah dengan menyebarkan aroma herbal maka tetap kurang efektif. Sebab cairan obat herbal yang menempel pada bulu akan hilang jika terjilat kucing.

Sehingga, obat anti kutu kucing herbal spray ini lebih cocok untuk mencegah daripada membasmi kutu kucing. Atau mungkin bisa digunakan untuk menghilangkan kutu yang jumlahnya sedikit.

Cara menggunakan obat Detick disertai perawatan untuk menghilangkan kutu

Walaupun Detick ini sudah terbukti ampuh, namun jika cara penggunaannya kurang tepat maka hasilnya akan percuma, alias tidak maksimal. Artinya, parasit kutu hanya hilang sementara. Kemudian beberapa hari kemudian akan muncul lagi.

Berdasarkan pengalaman, Detick tidak membasmi kutu dalam 1 kali pemakaian melainkan 3 kali. Itupun disertai dengan terapi atau perawatan.

Maka dari itu, sebaiknya kalian ikuti cara yang pernah aLez praktikkan dalam menggunakan Detick supaya parasit kutu, pinjal, dan tungau, hilang selamanya tak berbekas hingga ke telurnya.

Perlu diingat bahwa aLez mempraktikkannya ke kucing domestik indoor, bukan outdoor maupun semi outdoor. Jadi, cara ini mungkin tidak akan berlaku pada kucing selain indoor apalagi kucing liar stray dan feral. Dan kucing juga harus dalam kondisi sehat.

1. Perhatikan dosis

Penting, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah dosis, umur dan berat badan kucing, karena obat Detick merupakan obat keras sehingga tidak boleh digunakan pada kucing berusia di bawah 3 bulan dan berat badan di bawah 1kg, serta kucing yang sedang hamil ataupun menyusui.

Jadi pastikan kucing yang akan diberi obat Detick sudah memenuhi kriteria. Karena menurut ahli, pemakaian obat Detick dengan cara yang tidak tepat dapat menyebabkan kucing sakit gangguan pernapasan (ISPA/URI).

Sebaliknya, apabila kondisi kucing tidak sesuai dengan kriteria maka sebaiknya tunggu hingga sesuai. Sementara untuk mengurangi serangan kutu, sebaiknya kucing dimandikan secara rutin 1 atau 2 minggu sekali tergantung kondisi dan kesehatannya.

Dosis Detick adalah 1ml untuk kucing dengan berat 10kg. Sehingga jika kucing memiliki berat badan 1kg maka dosisnya adalah 0.1ml. Dan begitu seterusnya.

2. Gunakan suntikan yang sesuai

Spuit atau suntikan, selain harus bersih juga harus memiliki ukuran yang sesuai. Sebagai contoh, jika menggunakan Detick 1ml maka gunakan suntikan 1ml agar mudah mengukur takaran di bawah 1ml.

Dan setelah cairan Detick masuk ke dalam suntikan, lepas jarum suntikannya karena obat ini akan diteteskan bukan disuntikkan.

3. Teteskan Detick ke kulit bagian tengkuk kucing

Detick harus diteteskan ke kulit, jangan ke bulu, dan harus di bagian tengkuk agar tidak terjilat oleh kucing, baik secara langsung maupun saat grooming.

Caranya adalah dengan menyibak bulu kucing. Lalu setelah kulit terlihat, teteskan obat Detick menggunakan spuit. Sebaiknya penetesan dilakukan di 2 titik atau memanjang 2 hingga 3cm.

Apabila kucing kalian termasuk "reog", "kuda lumping", dan semacamnya, maka untuk memberikan obat harus pada saat kucing lengah dan tenang, misalnya saat kucing tidur.

Apabila sulit menjangkau kulit karena kurang ahli dalam menyibak bulu kucing maka kalian bisa mencukur bulu kucing sedikit hanya pada bagian tengkuk saja. Pencukuran bisa dilakukan menggunakan gunting biasa dengan bantuan alat pencukur/kerokan kumis biasa, namun harus dilakukan secara hati-hati. Bulu yang dicukur tidak perlu terlalu bersih, yang penting kulit sudah tampak. Sebagai informasi bahwa bulu kucing akan kembali tumbuh normal dalam waktu 1 minggu.

Perlu diketahui bahwa obat kutu Detick bekerja selama 24 jam X 3. Jadi pada 24 jam pertama, obat akan meresap dan menyebar ke seluruh tubuh. Lalu pada 24 jam kedua, obat mulai bereaksi saat termakan oleh kutu dan tungau ketika mereka menggigit kulit kucing. Kemudian pada 24 jam ketiga, kandungan obat dalam tubuh kucing mulai memudar.

4. Mandikan kucing

Satu minggu setelah pemakaian obat Detick, kucing harus dimandikan menggunakan shampo anti kutu. Dalam praktiknya, aLez menggunakan shampo anti kutu biasa dan tidak dicampur obat kutu serbuk.

Rentang waktu 1 minggu ini sudah cukup untuk memastikan jika obat sudah hilang. Sebaliknya, jika rentang waktu terlalu lama, misalnya 2 minggu, maka kemungkinan telur kutu yang sudah menetas akan menjadi dewasa dan berkembang biak.

5. Bersihkan tempat tinggal kucing

Tidak hanya kandang dan tempat tidur kucing saja yang perlu kita bersihkan melainkan juga tempat-tempat favorit kucing.

Sebagai contoh, kucing aLez tidak dikandangi sehingga dia tidur di manapun. Untuk itu, aLez setiap hari membersihkan seluruh ruangan dengan cara menyapu dan mengepel lantai, serta menjemur tempat tidur kucing.

Hal itu dikarenakan ketika kucing berbaring di suatu tempat, dia menggaruk. Di mana hal tersebut akan membuat telur kutu berjatuhan. Dan menurut ahli, telur kutu kucing tidak akan mati walaupun dia jatuh dan tinggal di lantai dalam waktu yang lama. Sebaliknya, jika telur tersebut diduduki ataupun ditiduri kucing maka akan menempel ke tubuh kucing kemudian berkembang biak.

6. Pisahkan kucing dari kucing lain

Jika mengurus kucing lebih dari satu maka wajib dipisahkan supaya tidak menular. Perlu diketahui bahwa pinjal dapat melompat dengan jarak yang cukup jauh dan tinggi. Itu sebabnya kutu kucing disebut juga sebagai kutu loncat.

Sedangkan aLez sendiri hanya memiliki 1 kucing, dan tidak pernah keluar rumah, bahkan tidak pernah bermain dengan kucing lain.

7. Berikan lagi obat kutu Detick

Jika kutu masih ada maka dalam rentang waktu 1 minggu setelah kucing dimandikan, yang tepatnya 2 minggu dari pemakaian Detick pertama, berikan lagi obat kutu Detick.

Akan tetapi jika kutu sudah hilang maka pemberian obat kutu Detick dilakukan 3 minggu semenjak pemakaian pertama.

Namun sebelum memberikan obat, sebaiknya cek berat badan kucing karena mungkin berat badannya sudah naik. Sehingga dengan ini maka dosis bisa disesuaikan.

8. Ulangi proses perawatan

Terapi dan proses perawatan seperti di atas harus tetap dilakukan walaupun kutu sudah hilang. Namun intensitasnya boleh dikurangi.

Sebagai contoh, jika kutu masih ada maka lakukan proses seperti ini:

  • Berikan obat Detick setiap 2 minggu sekali

  • Mandikan kucing setiap 2 minggu sekali

  • Bersihkan tempat yang digunakan kucing sesering mungkin

  • Pisahkan kucing dari kucing lain

Namun jika kutu sudah hilang maka proses perawatan di atas boleh dilakukan setiap 1 atau 3 bulan sekali sebagai pencegahan.

Bila kita memiliki waktu luang, sisir bulu kucing menggunakan sisir serit khusus hewan. Manfaatnya yaitu selain untuk mengurangi jumlah kutu dewasa yang menjadi penghasil telur, juga supaya kutu tidak betah berada di tubuh kucing.

Berbagi pengalaman

Kucing yang aLez pelihara adalah kucing hasil rescue ketika umurnya 2.5 bulan, jadi tak heran jika banyak kutu.

Awalnya hanya rutin dimandikan 1 minggu sekali dengan shampo anti kutu biasa. Akan tetapi setelah satu bulan, kutu tak kunjung hilang.

Akhirnya aLez mencoba menggunakan obat kutu Detick karena selain sudah terkenal, ampuh, dan aman, juga harganya murah.

Saat itu, usia kucing adalah 3.5 bulan dengan berat badan 1.5kg sehingga dosis yang digunakan adalah 0.1ml.

Pada 24 jam pertama, tampak beberapa kutu mati kering. Bahkan ada yang keluar dari bulu seolah-olah kutu tersebut tidak nyaman berada di tubuh kucing sehingga kutu dapat dengan mudah diambil.

Pada 24 jam kedua atau hari ke-2, kutu tidak terlihat di bagian leher dan kepala, akan tetapi kucing masih terlihat menggaruk, dan lebih sering menggigit bagian ekor yang menandakan jika kutu pindah ke bagian belakang tubuh kucing.

Dan pada 24 jam ketiga atau hari ke 3, kutu kembali berkeliaran di leher dan kepala kucing sehingga kucing tentu saja sering menggaruk.

Satu minggu dari pemakaian Detick, kucing dimandikan menggunakan shampo anti kutu biasa. Pada saat tersebut, kutu sudah jarang terlihat hingga beberapa hari, namun kucing masih garuk-garuk.

Beberapa hari berikutnya, kutu mulai kembali terlihat berkeliaran di seluruh tubuh kucing dan jumlahnya pun terlihat bertambah. Ketika diperhatikan, ternyata lebih banyak kutu muda dibandingkan dengan kutu dewasa yang mana ini artinya kutu tersebut merupakan kutu yang baru menetas dari telur.

Mulai dari sini, aLez melakukan pembersihan setiap hari pada tempat-tempat yang pernah disinggahi oleh kucing serta tidak pernah mengizinkannya bermain di luar rumah meskipun kucing selalu mencuri kesempatan untuk kabur ke luar rumah. Hal itu juga dikarenakan di sekitar rumah sering berkeliaran 5 kucing outdoor milik tetangga yang tidak pernah dimandikan. Mereka berkutu dan berjamur, berbaring di sekitar lingkungan di luar rumah sambil menggaruk yang memungkinkan parasit pinjal, telur kutu, dan jamur berjatuhan.

Berselang 1 minggu dari memandikan kucing dan 2 minggu dari pemakaian Detick, lalu kucing diberi lagi obat Detick. Dikarenakan berat badan kucing naik menjadi 2kg maka dosis yang digunakan saat itu adalah 0.2ml. Dan pada pemakaian ke-2 obat Detick ini, kutu sudah jarang terlihat, adapun itu hanya beberapa ekor saja.

Hingga akhirnya, pada pemakaian Detick ke-3 yang tentunya disertai dengan perawatan dan pencegahan, kutu sudah tidak tampak lagi satupun. Sesekali, kucing memang masih tampak menggaruk namun entah karena apa. Sebab jika diperhatikan, kucing hanya menggaruk bagian leher atau telinga, dan itupun hanya beberapa kali dalam satu hari.

Jadi jika dihitung secara pribadi maka perawatan untuk menghilangkan kutu kucing hingga ke telurnya ini menghabiskan waktu sekitar 1.5 bulan dengan biaya sekitar 30 ribu karena saat itu aLez membeli obat Detick seharga 18 ribu, sementara shampo anti kutu biasa seharga 10 ribu, serta spuit 1ml seharga Rp1.500, dan keduanya dibeli di situs belanja online saat ada promo.

© aLeziana

Tentang Penulis :

Hai, Saya adalah seorang blogger yang senang mempelajari berbagai macam hal, terutama seni, teknologi, dan ilmu pengetahuan umum. Saya membuat blog ini bertujuan untuk berbagi hal yang bermanfaat, termasuk hal yang telah saya pelajari.

Artikel Terkait

Post Terbaru Post Sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar